Pages

Tuesday, February 11, 2014

Sejarah Penemuan Proton-Neutron dan Elektron


Penemuan Elektron
        Penelitian mengenai bangun atom antara lain didasarkan pada eksperimen yang dilakukan dengan tabung (kaca) hampa atau tabung inar katode. Sir William Crookes merancang suatu tabung hampa yang merupakan penyempurnaan dari tebung sinar katode yang disebut tabung Crookes.
        Jika dua kawat diberi potensial listrik yang tinggi kemudiam didekatakan akan terjadi bunga api dari satu kawat ke kawat lain. Bila ujung kawat ditaroh dalam tabung hampa akan terlihat adanya bara hijau kekuningan dari arah katode. Sinar ini disebut sinar katode.  
        Sifat-sifat sinar katode disimpulkan oleh Pluker, Hittorf, Crookes dan Thomson sebagai berikut:
1.       Sinar katode dipancarkan oleh katode dalam sebuah tabung hampa bila dilewati arus listrik
2.       Sinar katode berjalan dalam garis lurus
3.       Sinar katode bila membentuk gelas atau benda tertentu akan mengeluarkan cahaya sehingga dapat disimpulkan bahwa sianr katode terdiri atas partikel-partikel
4.       Sinar katode dibelokkan oleh medan listrik dan magnet kearah partikel yang diketahui bermuatan negatif
5.       Sifat sinar katode tidak dipengaruhi oleh bahan elektrode (besi, platina, dan lain-lain).
Dari kelima sifat tersebut, disimpulkan bahwa sinar katode terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif dan diberi nama elektron oleh JJ. Thomson.
 JJ. Thomson
berhasil enentukan harga ratio muatan elektron terhadap massa elektron (e/m) yaitu sebesar -7.76 x 108 coulom/gram. Sementara itu R>A> Milikan (1917) berhasil menentukan harga muatan mutlak dari elektron yaitu sebesar -1.6022 x 10-19 coulom. Dengan demikian massa elektron dapat dhitung yaitu sebesar 9.1 x 10 -28 gram.
Penemuan Proton
                Pada tahun 1886 Eughne Goldstein dengan memakai tabung Crookes yang dilubangi katodenya, dapat mengamati sinar yang menembus lubang-lubang tersebut. Sinar ini disebut sinar saluran. Ternyata sinar saluran ini terdiri atas partikel-partikel yang bermuatan positif.
                Partikel terebut memiliki muatan yang sama dengan elektron namun nilainya posistif (+1.76 x 10-19 coloumb). Partikel ini  kemudian diberi nama proton. Massa proton dihitung oleh J.J Thomson yaitu sebesar 1.67 x 10-24  gram atau hampir 1840 kali massa elektron.
Penemuan Neutron
               
Pada tahun 1932  James Chadwick berhasil menemukan partikel subatom yang ketiga yang disebut neutron. Neutron adalah partikel yag tidak bermuatan (= 0) dan massanya hampir sama dengan mass proton (1.674 x 10-24 gram) .
                Berdasarkan eksperimen-eksperimen yang dilakukan, dapat dapat dibuktikan bahwa atom terdiri atas partikel-pertikel subatom yaitu  proton, elektron dan neutron.
Berikut ini sifat-sifatnya.

1 comment: